Rekreasi ternyata tidak harus ke tempat
wisata seperti pantai, air terjun, dunia fantasi, wisata pegunungan
tetapi di alun-alunpun bagi keluarga yang berasal dari Kota Blitar bisa
dijadikan alternative tujuan rekreasi. Maka tidak jarang para
wisatawan dari luar kota selalu menyempatkan diri untuk singgah di
Alun-alun kota tujuan mereka.
Alun-alun merupakan cerminan identitas
suatu kota, sehingga tidak segan-segan pemerintah daerah mengeluarkan
dana yang cukup besar untuk mempercantik wajah alun-alun sedemikian rupa
agar kelihatan indah dan mampu menarik pengunjung. Sehingga tidak
jarang pemerintah daerah menjadikan alun-alun sebagai icon kota
atau daerah yang patut dibanggakan. Simbol daerah bisanya juga dipasang
disana, Kota Batu misalnya menampilkan monument buah apel sebagai
simbol kota begitu juga dengan kota-kota lainnya termasuk kota Malang.

Ternyata apa yang dilakukan oleh Bu Mur (bukan nama sebenarnya), keluarga dari Kota Blitar ini telah menjadi kebiasaan yang telah membudaya di masyarakat. Pergi bersama anak-anak beserta keluarga lainnya, menggelar tikar sambil menikmati bekal yang dibawa dari rumah. Sementara anak-anak bermain di tengah taman yang ditata rapi, pedagang asongan sibuk menjajakan dagangannya.
Atraksi topeng monyet atau komedi bedes
ikut meramaikan suasana sore yang cerah. Keberadaan ruang terbuka hijau
seperti alun-alun sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang setiap hari sumpek dengan kebisingan kota sebagia tempat rekreatif.
Sumber: http://www.jelajahbudaya.com/kabar-budaya/rekreasi-di-alun-alun-kota-malang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar